Saudariku.... terkadang
begitu berat mengubah kebiasaan yang melenakan diri sehari, sebulan setahun
bahkan seumur hidup kita. Apalagi bila kebiasaan itu harus dirubah dan diganti
kebiasaan yang menambah beban diri.... Tapi saudariku... ada yang harus kita
renungkan. Silakan simak artikel dibawah ini, dan sebarkan sehingga menjadi
amal sholeh kita, amiin.
wihans.web.id
: Dimulai
dari zaman Mesir Kuno, orang Mesir kuno sudah mengenal pembalut yang pada saat
itu masih terbuat dari daun papyrus yang dilembutkan dan bentuknya seperti
tampon. Lalu berkembang di Yunani kuno dengan menggunakan bahan kapas halus dan
dan dibungkus kayu kecil.
Berbagai macam bahan
yang digunakan untuk pembalut wanita seperti rumput kering , wol, kapas, kain
bekas, maupun serat sayuran. Bentuknya yiaitu dimasukan kedalam kantong dan
diselipkan di antara kedua kaki.
Pada tahun 1867
ditemukan menstrual cup (mangkuk menstruasi). Mangkuk ini diletakan kedalam
kantong kain yang dihubungkan dengan belt yang diikat di pinggang. Pada saat
itu, wanita tidak menggunakan apa-apa dibalik roknya, sehingga jika sedang
menstruasi, mereka memakai pembalut tersebut.